Ranah Afektif Bismillahirrohmanirrohim
Bismillahirrohmanirrohim
merupakan ungkapan yang sering diucapkan umat Islam, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam konteks peribadatan. Ungkapan ini memiliki makna
'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang'. Dalam ranah
afektif, Bismillahirrohmanirrohim memiliki peran penting dalam membentuk sikap
dan perilaku seseorang.
Bismillahirrohmanirrohim menjadi pengingat akan
kehadiran Allah SWT dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Mengingat Allah SWT
akan memunculkan rasa syukur dan rendah hati, serta mendorong seseorang untuk
berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela. Bukankah dengan mengingat Allah
hati menjadi tenteram. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, seseorang
diharapkan dapat memulai segala sesuatunya dengan niat yang baik dan disertai
harapan akan keberkahan dari Allah SWT.
Terdapat beberapa dalil yang mendukung peran
Bismillahirrohmanirrohim dalam ranah afektif. Salah satunya tertulis dalam Quran surat
An-Naml ayat 30 yang
berbunyi “Innahuu min Sulaimaana wa innahuu
bismillaahirrahmaanirrahiim” Artinya: "Sesungguhnya (surat) itu dari
Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.’ Kalimat tersebut adalah
penggalan isi surat yang ditulis Nabi Sulaiman untuk Ratu Bilqis. Ketika
ayat ini sampai ke Ratu Bilqis, dia merundingkan isi surat Nabi Sulaiman dengan
pemuka kaumnya. Akhirnya Ratu Bilqis sadar akan kelemahannya dan bertaubat.
Menyebut nama Allah terdapat juga dalam surat Al-An'am Ayat 118 yang menyatakan,
'Apabila kamu mengucapkan nama Allah, maka makanlah makanan yang telah disembelih
dengan menyebut nama-Nya.' Ayat ini menunjukkan bahwa menyebut nama Allah SWT
sebelum melakukan sesuatu akan membawa keberkahan dan kebaikan.
Dalam kehidupan sehari-hari, pelaksanaan Bismillahirrohmanirrohim dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim sebelum makan, belajar, bekerja, atau melakukan aktivitas lainnya. Selain itu, Bismillahirrohmanirrohim juga dapat diamalkan dengan bersikap baik kepada sesama, memaafkan kesalahan orang lain, dan bersedekah.
اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ
الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ
فَكُلُوا
مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
Adapun daftar pustaka yang menjadi rujukan antara
lain:
* Al-Qur'an dan Terjemahannya
* Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW
* Tafsir Ibnu Katsir
* Tafsir Al-Jalalain
* Kitab Adabul Mufrad karya Imam Bukhari
Komentar
Posting Komentar